hadits penaklukan konstantinopel dan roma
Sehari jelang 'Fathu Al-Qustantiniyyah' sebuah refleksi Penaklukkan Konstantinopel oleh seorang anak muda yang kemudian merubah putaran roda sejarah dan tentunya dilandasi inspirasi Rabbani lewat pembenaran dan keyakinan akan pesan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam 800 tahun sebelumnya.
Bahwamuslimin akan membuka Konstantinopel lebih dulu, baru Roma. Itu artinya, sudah 15 abad sejak Rasul menyampaikan nubuwwatnya tentang penaklukan Roma, hingga kini belum juga Roma jatuh ke tangan muslimin. Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul.
Yaitu Konstantinopel'." (HR Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim) Hadis ini dinyatakan sahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata, "Hadis ini hasan sanadnya." Syaikh Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadis ini sahih. (Lihat Silsilah Ahadits al-Shahihah 1/3)
Dalamhadist di atas, jelas sekali bahwa salah satu isyarat dari Rasulullah saw tentang akhir zaman adalah penaklukkan Konstantinopel untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu, negeri Turki akan kembali kepada kekuasaan umat Islam hingga terbitnya matahari dari barat. Artikel
PenaklukanKonstantinopel (bag I) "Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335] عن أبي قبيل قال : كنا عند عبدالله بن عمرو بن العاص
những câu nói hay trong phim bố già. Ahlusunnah mengutip sebuah riwayat dari Rasulullah Saw yang di dalamnya menyinggung tentang penaklukan Konstantinopel dan pujian kepada pasukan dan panglima yang menaklukan kota tersebut. “Sesungguhnya Konstatinopel akan takluk. Alangkah baiknya panglimanya dan alangkah baiknya pasukannya.” Terlepas apakah kita menerima atau menolak riwayat ini, Konstantinopel adalah ibukota Romawi Timur yang ditaklukkan oleh Sultan Muhammad Fatih salah seorang Raja Otto Usmani. Namun kita tidak dapat memastikan apakah penaklukan ini adalah penaklukan yang telah dinubuatkan oleh Rasulullah Saw. Riwayat-riwayat Syiah memiliki metode berbeda terkait dengan penaklukan negeri-negeri ini. Berdasarkan riwayat Syiah, Konstantinopel dan Roma akan takluk di tangan Imam Mahdi Ajf. Rasulullah Saw adalah amin wahyu Ilahi dan Rasulullah Saw mengetahui perkara ghaib sesuai dengan penegasan al-Quran.[1] Dari perkara-perkara ghaib yang diketahui ini, terdapat sabda-sabda Nabi Muhamamd Saw yang mengabarkan tentang masa depan. Contoh-contoh dari hal ini sangatlah banyak dan memerlukan waktu dan ruang lain untuk membahasnya. Sesuai dengan beberapa riwayat, salah satu nubuat dan prediksi yang bersumber dari berita ghaib adalah penaklukan Konstantinopel. Konstantinopel adalah sebuah kota yang hari ini lebih dikenal sebagai kota Istanbul. Kota ini dulunya adalah bagian dari negara Romawi Kuno dan termasuk salah satu kota terbesar dan terpenting negara tersebut sedemikian sehingga pada masa tertentu menjadi tempat kediaman Raja Roma ketika itu. Kota ini disebut Konstatinopel karena rajanya bernama Konstantin Constantine yang membangun kota itu.[2] Dalam beberapa literatur Islam yang menyebutkan beberapa riwayat tentang Penaklukan Konstantinopel dan Roma yang akan disebutkan sebagian darinya sebagai berikut Penaklukan Roma dan Konstantinopel dalam Sebagian Riwayat Ahlusunnah Ahlusunnah mengutip sebuah riwayat dari Rasulullah Saw yang di dalamnya menyinggung tentang penaklukan Konstantinopel dan pujian kepada pasukan dan panglima yang menaklukan kota tersebut. “Sesungguhnya Konstatinopel akan takluk. Alangkah baiknya panglimanya dan alangkah baiknya pasukannya.”[3] Selain kemasyhuran yang dimiliki riwayat ini – khususnya demi kepentingan politik dinasti Usmani – namun sebagian ulama besar Ahlusunnah memandang lemah orang-orang yang menukil riwayat ini,[4]dimana hanya segelintir orang di antara mereka yang menaruh perhatian terhadap riwayat ini. Namun demikian, Konstantinopel adalah ibukota Romawi Timur yang ditaklukkan oleh Sultan Muhammad Fatih salah seorang Raja Otto Usmani.[5] Namun kita tidak dapat memastikan apakah penaklukan ini adalah penaklukan yang telah dinubuatkan oleh Rasulullah Saw. Di samping itu, Ahlusunnah juga mengutip sebuah hadis dari Rasulullah Sw tentang penaklukan Roma yang lebih besar dan lebih luas dari Konstantinopel, “Kalian akan berperang dengan penduduk Jazirah al-Arab dan Allah Swt akan membebaskan negeri itu untuk kalian. Kalian juga akan berperang dengan negeri Roma dan Allah Swt akan membebaskan negeri itu juga untuk kalian. Kalian juga akan berperang dengan negeri Dajjal dan Allah Swt juga akan membebaskan negeri itu untuk kalian.”[6] Sebagaimana sebagian muhaddis besar ahli hadis Ahlusunnah menyebutkan,[7] riwayat ini terkait dengan peristiwa-peristiwa sebelum kemunculan Imam Mahdi Ajf. Penaklukan Roma dan Konstantinopel dalam Sebagian Riwayat Syiah Riwayat-riwayat Syiah memiliki metode berbeda terkait dengan penaklukan negeri-negeri ini. Berdasarkan riwayat Syiah, Konstantinopel dan Roma akan takluk di tangan Imam Mahdi Ajf. Berikut ini kami akan menyebutkan sebagian dari riwayat tersebut sebagai berikut “Rasulullah Saw bersabda, Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali seseorang dari Ahlulbaitku menaklukan Konstantinopel, Gunung Dailam dan lain sebagainya, dan sekiranya hanya satu hari tersisa sebelum kiamat maka Allah Swt akan memanjangkan hari itu hingga ia menaklukan negeri-negeri tersebut.”[8] Imam Shadiq As bersabda, “Tatkala Qaim kami bangkit, maka ia akan bergerak ke arah Kufah. Ia tidak akan berhadapan dengan bid’ah kecuali ia lenyapkan dan tidak berhadapan dengan sunnah hasanah kecuali ia hidupkan. Ia akan menaklukan Konstantinopel, Cina, gunung-gunung Dailam….” [9] Imam Baqir As bersabda, “Apabila Qaim kami bangkit; Allah Swt akan membantunya dengan perantara para malaikat. Allah Swt akan menaklukan Roma dan Dailam dengan perantaranya..”[10] Terdapat beberapa riwayat lain dalam hal ini.[11] Akan tetapi harap diperhatikan bahwa kemenangan ini tidak serta merta bermakna bahwa Imam Mahdi Ajf akan menaklukan tempat-tempat ini dengan berperang melawan orang-orang kafir, melainkan boleh jadi negeri-negeri ini akan dikelolah oleh sebagian orang yang nampak sebagai Muslim dan Imam Mahdi dengan perang atau damai akan mengembalikannya kepaa pemerintahan tunggal Islam. [] [1]. Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, 2775 Ilmu Ghaib. [2]. Syihabuddin Abu Abdillah, Yaqut Hamawi, Mu’jam’ al-Buldân, jil. 4, hal. 347, Beirut, Dar Shadir, Cetakan Kedua, 1995 M. [3]. Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Syaibani, Musnad Ahmad bin Hanbal, Riset oleh Syuaib al-Arnut, Adil Mursyid et al, Isyraf, Turki, Abdullah bin Abdullah al-uhsin, jil. 31, hal. 287, Beirut, Muassasah al-Risalah, Cetakan Pertama, 1421 H; Sulaiman bin Ahmad Thabarani, al-Mu’jam al-Kabir, Riset oleh Hamdi bin Abdul-Majid Sulfa, jil. 2, hal. Hal. 38, Kairo, Maktabah Ibnu Taimiyah, Cetakan Pertama, 1415 H. لَتُفْتَحَنَّ الْقُسْطَنْطِینِیةُ، فَلَنِعْمَ الْأَمِیرُ أَمِیرُهَا، وَ لَنِعْمَ الْجَیشُ ذَلِکَ الْجَیشُ» [4]. Muhammad Ismail Bukhari, Takhrij al-Ahâdits al-Marfu’ah al-Musnadah fi Kitâb al-Târikh al-Kabir, disusun oleh Muhammad bin Abdul Karim bin Ubaid, hal. 791, Riyadh, Maktabah al-Rusyd, Cetakan Pertama, 1420 H. [5]. Ali bin Muhammad, Muhammad al-Shallabi , Fâtih al-Qustantiniyah al-Sulthan Muhammad al-Fâtih, jil. 1, hal. 125, Cetakan Pertama, Dari al-Tauzi’ wa al-Nasyr al-Islamiyah, Mesir, 1427 H. [6]. Ibnu Majah Qazwini, Muhammad bin Yazid, Sunan Ibnu Majah, Riset oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi, jil. 2, hal. 1370, Faishal Isa al-Babi al-Halabi, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, Tanpa Tahun; Abu Bakar bin Abi Syaibah, Abdullah bin Muhammad, Musnad Ibnu Abi Syaibah, Riset oleh Azazi, Adil bin Yusuf, Mazidi, Ahmad bin Farid, jil. 2, hal.. 28, Riyadh, Dar al-Wathan, Cetakan Pertama, 1997 M. [7]. Muslim bin Hajjaj, Qasyiri Naisyaburi, Shahih Muslim, Riset oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi, jil. 4, hal. 2225, Dar Ihya al-Turats al-Arabi, Beirut, Tanpa Tahun. [8]. Ali bin Isa Arbili, Kasyf al-Ghummah fi Ma’rifat al-Aimmah, Riset dan edit oleh Hasyim Rasuli Mahallati, jil. 2, hal. 474, Cetakan Pertama, Nasyr Bani Hasyim, Tabriz, 1381 H; Muhammad Baqir Majlisi, Bihar al-Anwar, jil. 51, hal. 84, Dar Ihya al-Turats al-Arabi, Cetakan Kedua, Beirut, 1403 H. [9]. Muhammad bin Ahmad Fital Naisyaburi, Raudhah al-Wâizhin wa Bashirah al-Muta’azzhin, jil. 2, hal. 264, Intisyarat Radhi, Cetakan Pertama, Qum, 1375 S. [10]. Ibnu Abi Zainab Nu’mani, Muhammad bin Ibrahim, al-Ghaibah, Riset oleh Ali Akbar Ghaffari, hal. 234-235, Tehran, Nasyr Shaduq, Cetakan Pertama, 1397 H; Hasan bin Sulaiman Hilli, Mukhtashar al-Bashair, Riset oleh Musytaq Muzhaffar, hal. 495, Qum, Muassasah al-Nasyr al-Islami, Cetakan Pertama, 1421 H. [11].Syaikh Hurr Amili, Itsbat al-Hudât bi al-Nushush wa al-Itsbât, jil. 5, hal. 255, Cetakan Pertama, A’lami, Beirut, 1425 H.
Jazirah Arab. Sebuah peradaban yang tak pernah menjadi perhatian serius para penakluk dunia akibat kondisinya yang gersang, panas, dan jauh dari sumber kehidupan. Alexander the Great sekedar melewatinya, adapun Romawi dan Persia – dua kekuatan besar saat itu – tak berusaha memperebutkannya. Di tengah-tengah peradaban inilah, Islam muncul. Nabinya, Rasulullah Muhammad, berhasil melepaskan pengikutnya dari masa-masa jahiliyah dan memberi keyakinan pada mereka bahwa Islam, adalah agama universal yang tidak hanya untuk bangsa Arab, namun juga wajib disebarkan kepada seluruh manusia. Visi global inilah yang menjadikan mereka dengan penuh percaya diri bertanya kepada Rasulullah, Berkata Abdullah bin Amru bin Ash, “Bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah untuk menulis, lalu Rasulullah ditanya tentang kota manakah yang akan dibebaskan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Maka Rasulullah menjawab, Kota Heraklius terlebih dahulu’, yakni Konstantinopel” HR. Ahmad Peristiwa ini sejatinya mengindikasikan banyak hal. Pertama kaum muslimin dengan negaranya yang masih baru, saat itu ternyata turut memahami konstelasi politik global. Mereka pun sadar betul, bahwa pembebasan Romawi sebagai adidaya saat itu, adalah pencapaian luar biasa bagi dakwah Islam. Rasulullah yang memberi jawaban dengan menyebut langsung nama Heraklius juga bukan jawaban sembarangan. Di masa itu, Heraklius sangat terkenal sebagai pemimpin kharismatik yang tak hanya mampu menjaga Konstantinopel dari serangan bangsa Avar dan Persia, namun juga mengembalikan salib suci ke Yerusalem. Artinya, Rasulullah sangat memahami bergaining position umat Islam dan Romawi. Dan kaum muslimin yang mendengar jawaban itu, tentu juga memahami posisi mereka. Kedua di tengah situasi yang masih rentan atas serangan kafir Quraisy, orang-orang Yahudi, dan berbagai aliansinya, kaum muslimin tidak menanyakan apakah Romawi mungkin takluk di tangan umat Islam atau tidak. Tapi sejak awal, secara to the point mereka langsung menanyakan, “kota manakah yang akan dibebaskan terlebih dahulu”. Artinya, kaum muslimin betul-betul percaya bahwa dakwah Islam kelak tidak hanya mampu mencapai Romawi, namun pasti akan menaklukannya! Saat itu, Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai ibukotanya memang menjadi primadona. Kaisar Constantine selaku founding father Konstantinopel bahkan sejak awal memahami kepentingan strategis dari kota yang kelak dijuluki sebagai “The New Rome”. Sebagai kota niaga, Konstantinopel menjelma menjadi pusat ekonomi dunia yang mengendalikan rute antara Asia dan Eropa, serta pelayaran dari Laut Mediterania ke Laut Hitam. Karenanya, ia adalah kunci atas dua dunia dan dua lautan, yang juga dikelilingi oleh air sebagai pertahanan alami dan tentu saja, tembok benteng nan tebal yang menjulang tinggi. Namun, Konstantinopel tak hanya tentang kemewahan kota dan kelihaian pertahanannya, tapi juga perpaduan yang pas antara kemegahan peradaban Yunani dengan agama Kristen yang ditetapkan sebagai agama resmi kekaisaran di masa Theodosius Agung k. 379-395 M. Semua ini semakin lengkap dengan berdirinya Hagia Sophia, yang ditahbiskan sebagai katedral terbesar dan termewah di dunia pada masanya. Dengan berbagai keistimewaan itu, tak heran jika panglima yang mampu membebaskan Konstantinopel digelari Rasulullah sebagai “sebaik-baik pemimpin” dengan pasukannya adalah “sebaik-baik pasukan”. Maka, tak berlebihan jika pembebasan Konstantinopel adalah perkara mustahil bagi umat Islam zaman itu. Bagaimanapun, mereka hanyalah kekuatan yang baru lahir dan bahkan masih bersusah payah menghadapi aliansi Quraisy yang mengepung mereka. Jangankan teknologi kapal dan militer laut yang mampu mengepung Konstantinopel, strategi parit pun baru mereka kenal. Namun, begitulah cara Rasulullah menanamkan cita-cita besar pada umatnya. Bermodal keyakinan bahwa bisyarah nabi pasti terjadi, maka umat Islam berlomba-lomba meningkatkan kapasitas mereka. Umat sadar betul, bahwa dibutuhkan kelayakan agar Konstantinopel menjadi kota yang tidak hanya ditaklukan, tapi juga dibebaskan oleh keagungan Islam. Sebagaimana siklus peradaban yang sudah-sudah, runtuhnya peradaban Romawi itu tak hanya akibat melemahnya kondisi internal mereka, namun juga diiringi oleh menguatnya peradaban penggantinya – Khilafah. Dari generasi ke generasi, umat Islam terus melakukan evaluasi hingga mampu membebaskan berbagai wilayah di sekitar Konstantinopel dan mengepungnya. Pembebasan ini nyatanya tak hanya menjadi tanda kebangkitan dan pembuka jalan atas ekspansi besar-besaran dakwah Islam di Eropa, namun juga simbol atas jatuhnya pusat kekristenan Orotodoks. Berbicara mengenai pusat kekristenan, maka pertanyaan para sahabat saat itu tentang Roma sebenarnya adalah perkara menarik. Walau Roma sebelumnya pernah menjadi pusat kekaisaran Romawi, namun di masa Rasulullah, Roma telah runtuh dan hanya menjadi cabang kekuatan Romawi Timur di Italia. Jadi, meski mereka tunduk pada Sri Paus sebagai penguasanya, namun secara administratif Roma berada di bawah kekuasaan Romawi Timur dengan Kaisarnya. Siapa sangka, kondisi hari ini berbalik. Dengan Konstantinopel yang telah berubah menjadi Istanbul, maka tersisalah Roma yang menjelma sebagai pusat kekristenan terbesar dunia dengan miliar jemaat Katoliknya. Agama dengan pengikut terbesar dunia yang meliputi hampir seperempat populasi bumi. Jika pembebasan Konstantinopel menyimbolkan tunduknya pusat kekristenan Ortodoks, maka dapat dibayangkan. Apa yang akan terjadi jika Roma betul-betul dibebaskan umat Islam?[] Sumber dan Rekomendasi Bacaan Felix Y. Siauw. 2011. Muhammad Al-Fatih 1453. Khilafah Press Jakarta. Firas Alkhateeb. 2016. Lost Islamic History. Penerbit Zahira Jakarta. John Freely. 2019. Istanbul Kota Kekaisaran. Pustaka Alfabet Tangerang Selatan.
Jatuhnya Konstantinopel dalam kekuasaan Islam pernah ditegaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya. Rasulullah ditanya oleh salah seorang sahabat. ''Ya Rasul, mana yang lebih dahulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Romawi?'' Nabi menjawab,''Kota Heraklius Konstantinopel. Hadits riwayat Ahmad, ad-Darimi, al-Hakim. Menjelang waktu Ashar pada 29 Mei 1453, atau tujuh abad kemudian, ramalan Nabi terbukti. Dengan kekuatan tak kurang 100 ribu pasukan, pasukan kekalifahan Utsmani dibawah komando Mehmed II, dikenal dengan panggilan Muhamad al-Fatih, berhasil menaklukkan jantung peradaban Kristen terbesar itu. Mirip Tembok Besar di Cina, kota Konstantinopel dinaungi benteng yang terbentang sejauh total 20 kilometer guna menghindari serangan musuh. Serangan pasukan al-Fatih sudah dimulai sejak 6 April atau lebih dari sebulan sebelumnya tanpa hasil memuaskan. Tak mudah menundukkan Konstantinopel. Upaya penaklukan bahkan sudah dilakukan sejak tahun 44 Hijriah pada era Muawiyah bin Abu Sofian. Pasukan artileri al-Fatih gagal menusuk dari sayap barat lantaran dihadang dua lapis benteng kukuh setinggi 10 meter. Mencoba mendobrak dari selatan Laut Marmara, pasukan laut al-Fatih terganjal militansi tentara laut Genoa pimpinan Giustiniani. Sadarlah al-Fatih, titik lemah Konstantinopel adalah sisi timur yakni selat sempit Golden Horn. Selat ini dibentang rantai besar, memusykilkan armada kecil sekali pun untuk melewatinya. Tapi al-Fatih saat itu usianya 23 tahun tak kehabisan akal. Ia menggusur kapal-kapalnya dari laut ke darat, demi menghindari rantai besar. Sebanyak 70 kapal digotong ramai-ramai ke sisi selat dalam waktu singkat pada malam hari. Inilah awal dari kejatuhan Konstantinopel yang fenomenal. Jatuhnya Konstantinopel menjadi pintu gerbang bagi kekalifahan Utsmani untuk melebarkan sayap kekuasaanya ke Mediterania Timur hingga ke semenanjung Balkan. Peristiwa ini kelak menjadi titik krusial bagi stabilitas politik Ustmani sebagai kekuatan adikuasa kala itu, jika bukan satu-satunya di dunia. Pada 29 Mei 1453 juga ditandai sebagai era berakhirnya Abad Pertengahan. Nama Konstantinopel kemudian diubah menjadi Istanbul yang berarti kota Islam. Istanbul, kerap dilafalkan Istambul, kemudian sebagai ibu kota kekalifahan Utsmani hingga kejatuhannya pada 1923. Kota pelabuhan laut ini menjadi pusat perdagangan utama Turki moderen saat ini. Secara geografis, wilayah Istanbul 'terbelah' dua dan masing-masing terletak di Asia dan Eropa. Berpenduduk hingga 16 juta jiwa, Istanbul adalah salah satu kota terpadat di Eropa sumber Harian RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
loading...Sultan Muhammad Al-Fatih telah menjadi jawaban dari bisyarah Rasulullah SAW. Foto/Ilustrasi ist Hadis yang membahas tentang penaklukan Roma oleh kaum muslimin diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya. Rasulullah SAW bersabda “ Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” Sultan Muhammad Al-Fatih telah menjadi jawaban dari bisyarah Rasulullah SAW tersebut. Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam bukunya berjudul "Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah", menjelaskan sesungguhnya, penaklukan Konstantinopel tidak dimulai dari nol. "la merupakan hasil akumulatif perjuangan kaum muslimin selama berabad-abad, sejak awal masa berkembangnya Islam. Hal itu didorong oleh kabar gembira yang pernah diucapkan Rasulullah, sebagaimana hadis tersebut," perhatian untuk kembali menaklukkan Konstantinopel semakin kuat bersamaan dengan munculnya pemerintahan Bani Utsmani. Baca Juga Kalau diperhatikan, ternyata para Sultan Bani Utsman termasuk para pemimpin yang memiliki pemahaman fikih yang sangat kuat tentang perlunya menyediakan segala faktor-faktor yang dibutuhkan, untuk mencapai tujuan. Muhammad Al-Fatih sendiri termasuk Sultan yang sangat getol menempuh jalan itu dalam perjalanan jihadnya. Dia sangat tekun berusaha menjalankan firman Allah yang berbunyiوَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ”Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang" QS Al-Anfal 60Muhammad Al-Fatih memahami ayat ini, bahwa masalah kemenangan dalam agama ini membutuhkan segala bentuk kekuatan yang beragam. Dia telah mampu menjabarkan makna ayat ini secara aplikatif dalam jihadnya yang diberkahi. Maka dia segera mempersiapkan sebuah pasukan dalam jumlah besar untuk mengepung Kota Konstantinopel. Pada saat itu, tidak ada satu jenis senjata pun yang tidak dia pergunakan. Dari meriam, pasukan berkuda, hingga pasukan saja semua ini membutuhkan kekayaan besar. Dengan sendirinya Sultan sudah memikirkan dari arah mana saja dia akan mendapatkan kekayaaan untuk membiayai perang yang tentu sangat mahal itu. Untuk membuat meriam, peluru, kapal, panah, membeli kuda, membeli minyak, kayu-kayu itu membutuhkan kekayaan tidak kecil. Dapat disimpulkan, penaklukan Konstantinopel tak akan pernah terwujud, jika Khilafah Turki Utsmani fakir-miskin. Baca Juga Pasukan yang mengepung Kota Konstantinopel dipimpin oleh Muhammad Al-Fatih, telah menyiapkan persiapan rohani yang mantap. Mereka belajar di bawah naungan pendidikan yang sangat menekankan makna iman dan takwa sikap amanah, serta melaksanakan risalah. Mereka terdidik dalam makna-makna akidah yang dibimbing oleh para ulama yang ikhlas. Mereka telah menjadikan Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya sebagai manhaj dalam mendidik individu-individu. Para ulama itu mendidik mereka dengan hal-hal berikutPertama, bahwa Allah itu adalah Tunggal dan tidak memiliki sekutu apa pun. Dia tidak pernah mengambil sahabat wanita, tidak memiliki anak. Dia lepas dari semua sifat kekurangan dan memiliki sifat bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Pengatur segala urusan sebagaimana لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ”Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah” QS Al-A’raaf 54Ketiga, bahwa sesungguhnya Allah adalah sumber semua kenikmatan dalam wujud ini, baik njkmat kecil atau besar, yang tampak atau بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah datangnya.“ QS An-Nahl 53 Baca Juga Keempat, bahwa ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu, maka tidak ada sesuatu pun di muka bumi dan langit, yang tidak tercapai oleh ilmu-Nya. Termasuk segala yang dikatakan oleh manusia atau اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا"Dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu" QS Ath-Thalaq 12Kelima, bahwa Allah mengutus malaikat-Nya untuk mencatat perbuatan manusia dalam sebuah buku catatan yang tidak meninggalkan satu perkara kecil pun. Dan catatan amal itu akan dibukakan pada waktu yang telah يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ”Tiada satu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” QS Qaaf 18Keenam, bahwa Allah akan memberi ujian kepada hamba-hamba-Nya dengan berbagai hal yang berbenturan dengan apa yang mereka senangi. Ada yang ridha dengan takdir Allah, dan menyerah pada-Nya lahir batin, sehingga mereka pantas untuk menjadi khalifah dan menguasai pula yang marah-marah dengan takdir Allah, sehingga mereka tidak dipandang sebagai خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا”Dia-lah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa di antara kalian pang paling baik perbuatannya.” QS Al-Mulk 2 Baca Juga Ketujuh, bahwa Allah akan senantiasa memberikan taufik, membantu, dan menolong siapa saja yang bersandar kepada-Nya, selalu bernaung dalam naungan-Nya, selalu komitmen dengan hukum-Nya dalam segala وَلِۦِّىَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلْكِتَٰبَ ۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى ٱلصَّٰلِحِينَ“Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang teIah menurunkan Al-Kitab Al-Qur’an] dan Dia melindungi orang-orangyang saleh.” QS Al-A’raaf 196Kedelapan, bahwa sesungguhnya Allah memiliki hak atas hamba untuk disembah untuk diesakan dan janganlah mereka menyekutukan sesuatu اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ”Karena itu maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.” QS Az-Zumar 66Hakikat Perjalanan Hidup ManusiaPara ulama Utsmani juga mengambil manhaj Rasulullah dalam mendidik individu-individu dan pasukan Islam. Mereka diajari tentang hakikat perjalanan hidup manusia, serta cara-cara mencapai sukses. Mereka memvokuskan diri untuk menerangkan ajaran-ajaran sebagai berikut Baca Juga 1. Bahwa sesungguhnya kehidupan ini bagaimanapun panjangnya, pasti akan berakhir juga; dan kenikmatan hidup bagaimanapun lezatnya, ia sangat sedikit. Sebagaimana disebutkanإِنَّمَا مَثَلُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالْأَنْعَامُ حَتَّىٰ إِذَا أَخَذَتِ الْأَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَا أَنَّهُمْ قَادِرُونَ عَلَيْهَا أَتَاهَا أَمْرُنَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَاهَا حَصِيدًا كَأَنْ لَمْ تَغْنَ بِالْأَمْسِ ۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ”Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi ini, adalah seperti air hujan yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuh subur tanaman-tanaman dengan air itu. Di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti kekal menguasainya, tiba-tiba datanglah azab Kami di waktu malam atau siang, lau Kami jadikan tanaman-tanaman itu laksana tanaman yang sudah diketam dibabat habis, seakan-akan belum pernah tumbuh sebelumnya. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada orang-orangyang berpikir.” QS Yunus 24.Begitu juga disebutkan, “Katakanlah 'Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun.” QS An-Nisaa’ 772. Bahwa sesungguhnya semua makhluk itu akan kembali kepada Allah. Mereka akan dimintai pertanggung-jawaban atas perbuatan mereka, dan akan dihisab sehingga bisa ditentukan apakah mereka akan menghuni surga atau neraka? ’Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja [tanpa pertanggungjawaban?” QS Al-Qiyamah 363. Kenikmatan surga akan melupakan segala kelelahan dan kepahitan hidup di dunia. Demikian juga siksa neraka akan melupakan semua kesenangan dan kemanisan di dunia.”Maka bagaimana pendapat mu jika kepada mereka Kami berikan kenikmatan hidup bertahun-tahun; kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepadanya? Niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang selalu mereka menikmatinya.” [ QS AsySyu’ara’ 205-207 Baca Juga 4. Sesungguhnya kehidupan manusia setelah hancurnya dunia dan mereka tinggal di surga atau neraka, mereka akan mengalami suatu masa yang panjang "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu; sesungguhnya guncangan Hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat bergt dahsyat. Pada hari ketika kamu melihat keguncangan itu, aemua tia[ wanita yang menyusui anaknya mengabaikan anak yang disusuinya dan setiap wanita hamil gugur kandungannya, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenamya mereka tidak mabuk, akan tetapi siksaan Allah itu sangat kerasnya.” QS Al-Hajj 1-2.Begitu juga disebutkan, "Maka bagaimanakah kamu akan menyelamatkan dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban? Langit pun rnenjadi pecah-belah karena Allah, janji-Nya itu pasti terlaksana.” QS Al-Muzzamil 17-185. Sedangkan jalan menuju keselamatan dari semua guncangan dan kepedihan, serta mencapai surga dan dijauhkan dari neraka adalah dengan beriman kepada Allah, dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang diridhai-Nya. Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal saleh, bagi mereka surge yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Itulah keberuntungan yang besar.” QS Al-Buruuj 11Para Ulama Rabbani dalam pemerintahan Bani Utsmani selalu berjalan di atas manhaj Rasulullah dalam memberikan pencerahan kepada individu, tentara, pimpinan dan rakyat secara keseluruhan. Mereka terus menerus berada di atas jalan ini, sehingga semua itu mengkristal dalam pikiran, mengendap dalam jiwa, dan nyata menjadi pendidikan yang mulia ini, lahirlah kekuatan insani dahsyat dari segala sisi. Muhammad Al-Fatih sendiri yang terdidik dalam pendidikan Rabbani merasa bangga dengan makna-makna dan nilai-nilainya yang begitu agung. Hal ini bisa kita dapatkan di dalam syairnya”Wa Hamasi dan semangatku; Adalah mengeluarkan semua upaya untuk mengabdi pada agama saya, agama Azmi tekadku; Saya akan membuat orang-orang kafir bertekuk-lutut dengan balatentaraku, berkat kelembutan Tafkiri dan pusat pikiranku; Terpusat pada kemenangan yang datang dari rahmat Jihadi jihadku; Adalah dengan jiwa raga dan harta benda. Lalu apa makna dunia setelah ketaatan kepada perintah Allah?Wa Asywaqi kerinduanku; dan perang ratusan ribu kali untuk mendapatkan ridha Rajai harapanku; Adalah pertolongan Allah, dan kemenangan negara ini atas musuh-musuh Allah.” Baca Juga Penyebab LainTatkala Sultan Muhammad Al-Fatih ingin menaklukkan kota Trabzon yang dipimpin oleh seorang Nasrani, dia ingin memperdayakannya. Untuk itu sultan segera mempersiapkan segalanya. Dia disertai sejumlah tentara dan pasukan khusus yang bertugas menebang pohon penghalang dan meretas jalan dalam perjalanannya, Sultan Muhammad Al-Fatih banyak menghadapi kendala karena adanya gunung-gunung yang menjulang pun segera turun dari pelana kudanya, dan naik bebukitan dengan kedua tangan dan kakinya, layaknya para tentara. Saat itu ada ibu Hasan Uzun pemimpin Turkman, yang datang khusus untuk melakukan ishlah perbaikan antara Sultan dan anaknya. Maka berkatalah perempuan itu, “Kenapa kau harus bersusah-payah melakukan ini, wahai anakku. Apakah Trabzon berhak untuk kau perjuangkan dengan cara seperti ini?”Sultan Muhammad Al-Fatih menjawab, “Wahai ibu, sesungguhnya Allah telah meletakkan pedang di tangan saya untuk berjihad di jalan-Nya. Maka jika saya tidak mampu untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan-kesulitan ini, dan tidak saya lakukan kewajibanku dengan pedang ini, maka sangat tidak pantas bagiku untuk mendapatkan gelar Al-Ghazi yang saya sandang ini. Lalu bagaimana saya akan menemui Allah pada Hari Kiamat nanti?” Demikian pulalah sikap sebagian besar tentara, berkat pendidikan keimanan yang dalam dan mantap. Pasukan Muhammad Al-Fatih tatkala melakukan pengepungan berada dalam kondisi akidah yang sangat baik, dan ibadah yang demikian mapan, serta mampu meninggikan syiar-syiar agama Allah dan rasa ketundukan terhadap Tuhan alam sejarawan menyebutkan banyak faktor penyebab takluknya Konstantinopel, seperti lemahnya Imperium Byzantium, terjadinya perseteruan teologi di internal bangsa Byzantium, dan adanya persaingan antara Negara-negara Eropa sendiri, dalam masa yang sangat panjang. Baca Juga mhy
Oleh Indriani Mulyanti, Am. Keb. Sosok pahlawan Nan jagoan adalah sosok yang diidam-idamkan oleh mayoritas manusia. Buktinya film yang ber genre action yang menggangkat cerita tentang sosok jagoan alias hero, sangat laris manis. Perusahan DC comics dan Marvel pun berlomba mengilustrasikan sosok hero dalam banyak figur, contohnya Ironman, Batman, Captain Amerika, bahkan yang sangat booming figure jagoan di star wars. Walaupun sosok pahlawan yang dimunculkan tidak masuk akal alias figur khayalan dan hanya ada di dunia imajinasi, tapi yang mengidolakan sosok hero tersebut banyak sekali bahkan dari semua kalangan termasuk anak-anak hingga orang dewasa. BacaJuga Sebagai seorang Muslim, kita wajib berbangga hati. Karena sosok pahlawan alias real hero dikalangan Muslim sangatlah banyak. Sosok Jagoan yang benar – benar membuat hati musuh bergetar saat namanya diucapkan. Pahlawan yang menegakkan kalimat Allah di mukabumi. Pembela kebenaran dan penebar cahaya Islam. Salah satu sosok hero Muslim yang hebat adalah Muhammad alfatih sang penakluk konstantinopel Mehmed the Conqueror. Sultan Muhammad al-Fatih dilahirkan pada 27 Rajab 835 H/30 Maret 1432 M di Kota Erdine, ibu kota Daulah Utsmaniyah saat itu. Ia adalah putra dari Sultan Murad II yang merupakan raja keenam Daulah Utsmaniyah. Sultan Murad II memberikan pendidikan yang terbaik kepada setiap anaknya, termasuk kepada Muhammad Alfatih. Sultan Murad II menunjuk Syekh Ahmad ibn Ismail al Kurani sebagai guru khusus untuk mendampingi Muhammad Alfatih. Beliau seorang ulama yang faham sekali dengan Al Qur’an. Tak heran sejak kecil Muhammad al-Fatih sudah menghafalkan Al-Quran 30 Juz, mempelajari hadits-hadits, mempelajari ilmu fiqih, matematika, ilmu falaq , pandai berbicara 6 bahasa dan cerdik dalam menyusun strategi perang. Bisyarah Rasulullah SAW Al-Fatih sejak kecil sudah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin, namun tetap dalam bimbingan para ulama. Sehingga pemikirannya tetap berada di jalan yang benar. Setiap Hari Muhammad Alfatih di motivasi untuk menjadi sebaik-baiknya pemimpin yg disebutkan dalam bisyarah Rasullullah SAW , yaitu menaklukan konstatinopel. Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang Allah turunkan kepada ummatnya, baik melalui al-Qur’an ataupun melalui ucapan Rasulullah SAW. Salah satu bisyarah yang memotivasi Muhammad Alfatih adalah bisyarah Rasulullah yang disampakan oleh Abdullah bin Amru pada sahabat Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata, “bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, “Kota Heraklius terlebih dahulu maksudnya Konstantinopel” HR Ahmad. Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir panglima perang adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya HR Ahmad. Sang guru tanpa merasa lelah setiap Hari selalu membacakan bisyarah Rasulullah SAW tersebut kepada Muhammad Alfatih dan ajaibnya setiap Muhammad Alfatih mendengarkan bisyarah, otomatis semangatnya semakin menggebu-gebu untuk merealisasikan penaklukan konstatinopel. Penaklukan konstatinopel Konstantinopel merupakan salah satu kota terbesar dan benteng terkuat di dunia saat itu, dikelilingi lautan dari tiga sisi sekaligus, yaitu selat Bosphorus, Laut Marmarah dan Tanduk Emas golden horn yang dijaga dengan rantai yang sangat besar, hingga tidak memungkinkan untuk masuknya kapal musuh ke dalamnya. Kokohnya benteng konstatinopel sangat terkenal ke seluruh dunia, banyak ekspedisi penaklukan yang gagal membobol benteng tersebut. Benteng konstantinopel dibuat tahun 300-an Masehi oleh Kaisar Konstantin I dan belum pernah runtuh sampai 1453 M. Selama 1123 tahun benteng itu kokoh berdiri melindungi seluruh penduduk didalamnya. Benteng konstantinopel terdiri dari tiga lapisan yang kuat, masing-masing tinggi bangunannya 18meter. Di lapisan pertama, ada parit. Pasukan berkuda berhenti tepat sebelum parit. Parit itu panjangnya 20 meter, dalamnya 10 meter. siapapun pasukan yang mencoba berenang akan dipanah dari lapis kedua. Lapisan kedua, pasukan pemanah dan pasukan penyiram minyak. manjat tembok dipanah dan disiram minyak kemudian dibakar hidup-hidup. lapisan kedua tingginya 5 meter, tebalnya 3 meter. Lapisan ketiga, ada pauskan pemanah, pelempar batu dan penyiram minyak. tinggi lapisan ketiga 8 meter, tebal 5 meter. Maka penaklukan konstantinopel pun dilakukan oleh Muhammad al-Fatih dengan strategi perang yang tidak biasa. Memindahkan 70 kapal melewati bukit hanya dalam satu malam dengan bermodalkan tenaga para prajuritnya. Membobol benteng dengan menggunakan meriam raksasa yang dibuat oleh orban. Panjang meriam ini adalah 8 meter dengan berat mencapai 16,8 ton dan berdiameter 750 mm. Meriam ini mampu melemparkan peluru bola dari batu dengan diameter 63 cm sampai sejauh 2 kilometer Pengepungan yang dimulai tanggal 6 April 1453 Masehi yang berlangsung selama 50hari. Muhammad al-Fatih merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Bani Utsmaniah. Arti Al-Fatih dalam namanya adalah gelar yang di berikan kepadanya, karena ialah yang Sultan yang berhasil menaklukkan kekuasaan Kerajaan Romawi Timur yang telah berkuasa selama 11 abad di Konstantinopel. Kota Roma bisyarah yang belum terealisasi Konstatinopel adalah kota simbol kekuasaan Romawi timur, sedangkan kota Roma simbol kekuatan Romawi barat sekaligus simbol kekuatan Nasrani terbesar di dunia. Pemisahan wilayah menjadi Romawi timur dan barat tak lain didasari karena perbedaan agama. Romawi Barat menganut paham Kristen Trinitas politeisme. Disinilah Paus memimpin kekuasaan agama Kristen. Sementara Romawi di Asia Kecil menganut Kristen Ortodoks. Bahasanya pun berbeda. Di Barat menggunakan bahasa Yunani. Sementara di Timur mengenakan bahasa Latin Konstatinopel sudah ditaklukan setelah 800 tahun dari bisyarah nabi diiucapkan, sedangkan Kota Roma belum juga bisa dibebaskan oleh kaum muslimin sampai saat ini. Di bisyarah nabi dikabarkan, cahaya Islam akan masuk ke kota Roma dan cahaya Islam menyebar di kota tersebut. Rasulullah SAW tidak secara rinci menyebutkan kapan penaklukan Roma akan terjadi dan siapa yang bisa menaklukkannya. Tapi yang harus kita cermati bahwa ketika kita berupaya untuk mewujudkan bisyarah nabi membebaskan kota Roma, maka kita harus memiliki kekuatan yang besar. Kekuatan yang minimal setara dengan kekuatan pasukan al-Fatih saat menaklukan konstantinopel dulu. Kekuatan negara yang menghimpun semangat kaum muslimin untuk melakukan jihad fisabilillah dalam menebar cahaya Islam keseluruh penjuru dunia. Syaikh Al-Albani menulis; “Penaklukan pertama Konstantinopel telah berhasil direalisasikan melalui tangan Muhammad Al-Fatih al-Utsmani. Seperti yang telah diketahui, penaklukan itu terealisasi setelah lebih dari delapan ratus tahun sejak kabar gembira itu disampaikan oleh Nabi saw. Dan pembebasan kedua yaitu penaklukan kota Roma dengan izin Allah juga pasti akan terealisasi. Sungguh, beritanya akan anda ketahui di kemudian hari. Tidak diragukan juga bahwa realisasi pembebasan kedua itu menuntut kembalinya Khilafah Rasyidah ke tengah-tengah umat Muslim.” Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, jld. 1, hlm. 33, no hadits. 1329. Wallahu alam bissowab
hadits penaklukan konstantinopel dan roma